Ada hal yang unik yang terselip di dalam kamera CCTV XII IPA 5. Itu adalah ikatan persaudaraan yang kuat dan tak memandang bulu. Namun pernahkah kalian menyadari bahwa sebenarnya kami juga memiliki perbedaan?
Di dalam kelas kami terdapat 3 perbedaan agama, Protestan, Khatolik dan Islam. Apakah kalian menyadarinya? Kami juga terdiri dari 4 suku yang berbeda, Batak Toba, Batak Karo, Nias dan Jawa. Pernahkah kalian menyadarinya? Mungkin ya, mungkin tidak.
Kebanyakan orang tidak menyadari hal itu. Mereka hanya memandang kami dalam satu kesatuan yang kami sebut BASTRICER. Tentu saja itu semua karena persahabatan kami yang tidak pernah memandang bulu. Sehingga banyak orang yang tidak sadar akan perbedaan itu.
Dalam hal ini, kami ingin mengajarkan kalian para pembaca. Melalui persahabatan kami kalian harus mengerti bahwa berbeda bukan berarti saling membenci. Bukan perbedaan, namun kesalahpahamanlah yang harus dihindarkan.
Mengapa banyak orang yang mengalami perbedaan saling membaca? Sebenarnya bukan perbedaan itu yang membuat mereka saling membenci. Namun kesalahpahamanlah yang selalu mampu memutuskan rantai persahabatan mereka.
Oleh sebab itu, kami Bastricer ingin mengatakan "Jika ingin menghindari karat pada rantai besi, lapisilah dengan timah sebagai pelindungnya. Jika ingin menghindari kesalahpahaman pada persahabatan, lapisilah dengan kasih yang tulus dan tidak pandang bulu."
Bukan Deddy Cobuzer dengan Hitam Putihnya, tapi
Kami Bastricer, inilah Persahabatan XII IPA 5
0 komentar:
Posting Komentar